Skip to main content

KASIH MENUMBUHKAN - Caecilia Triastuti



Minggu, 29 Oktober 2023
Hari Minggu Biasa XXX
Kel 22:21-27; Mzm 18:2-3a.3bc-4.47.5lab; 1Tes 1:5c-10; Mat 22:34-40


Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri
(Mat 22:39)


Hal-hal yang sulit dan memerlukan usaha lebih, biasanya bernilai tinggi, karena ada keindahan dan keunggulan di baliknya. Yesus mengungkapkan hukum terutama adalah kasih. Kasih intisari kehidupan kristiani. Tetapi kasih itu sulit. Karena di sana ada pemberian diri, penyangkalan ego, dan kesediaan “diganggu” dari kenyamanan.


Saya pernah membaca buku “The 15 Revolution, Go Ahead Inconvenience Me”. Penulisnya, Paul Scanlon, bersedia diganggu kepentingan orang lain atau permintaan tolong dari sesama. Ia ingin siap 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, alias kapan pun. Bahkan ia berdoa pada Tuhan, “Please Tuhan, berikan aku “gangguan”, hari ini aku belum melayani siapa-siapa”. 


Ia mulai dari hal kecil: membuka jendela mobilnya untuk membeli surat kabar dari tukang koran di pemberhentian lampu merah, tetap menyapa hangat teman sepelayanan yang angkuh, sabar menahan diri tidak membalas kata-kata istrinya yang sedang uring-uringan, meminjamkan uang buat saudara tanpa memberikan bunga, memberi peneguhan lewat WA kepada teman yang sedang kesusahan, sampai mengunjungi asisten rumah tangga yang sakit, yang rumahnya cukup jauh. 


Semua itu demi responnya atas kasih Tuhan yang luar biasa. Semangat ini semakin dibutuhkan dunia yang haus akan cinta. Dunia yang menghadapi sindiran anak muda jaman “now” yang bertanya, “Lebih baik menjadi orang yang baik tapi tanpa agama, atau menjadi orang beragama tapi hidupnya biasa-biasa saja, bahkan lebih buruk dari orang yang tak berTuhan?”


Homili Romo Herman, OSC di Bandung 30 tahun yang lalu masih terngiang, “Bila kamu ingin tahu mana kehendak Tuhan dan mana yang bukan, mudah saja. Pilih yang tidak enak. Tidak enak buat kita, maksudnya. Nah, itulah biasanya kehendak Tuhan.”


Sulit? Pasti. Apalagi melayani dan mengasihi orang yang tidak sejalan dengan kita atau yang menimbulkan situasi yang tidak mengenakkan bagi kita. Pasti kita tidak mampu sendiri. Kita bergantung pada-Nya. Lewat derita salib-Nya, Tuhan memampukan kita. Mengasihi tanpa batas, tanpa syarat. Sulit, tetapi menumbuhkan, menyembuhkan, dan menyelamatkan.


Doa:

Tuhan Yesus, Juru Selamat-ku, Engkau memberiku teladan bahwa kasih menyelamatkan banyak jiwa dan membahagiakan, meskipun bagi dagingku sering melelahkan dan menyakitkan. Tapi aku belajar untuk semakin menyerupai Engkau. Tiada yang lebih indah daripada hidup sebagaimana Engkau telah hidup. Ajar aku terus mengandalkan Engkau, yang sudah lebih dulu sakit dan habis demi kasih-Mu padaku. Amin.


Popular posts from this blog

[Ebook] SUKACITA NATAL

Mari dibaca ebook GRATIS: SUKACITA NATAL Berisi kumpulan pengalaman pribadi dari orang-orang yang menghayati dan mengalami sukacita Natal. Kiranya sukacita itu mengalir juga bagi para pembaca. Baca dan sebarkanlah ebook ini. Dan bersukacitalah.  TUHAN sudah datang. Klik pada kotak berpanah di kanan atas dari frame di bawah ini: Lagu dari cerita No. 8 PACAR PERTAMA bisa diputar di link ini: https://drive.google.com/file/d/1tcG__r5_hMM2Hv-EeC8nLg3wobCc4wYG/view?usp=drive_link

Jangan Malu Menjadi Katolik - Elisabet Putriana Sinurat

Sabtu, 21 Oktober 2023 Lukas 12: 8-12 “Aku berkata kepadamu, setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah” (Luk 12: 8-9). Dulu sewaktu masih kuliah, ada mata kuliah KKN (kuliah kerja nyata), di mana mahasiswa ditempatkan di desa. Pada saat KKN saya tinggal bersama 20 orang lainnya di sebuah desa kecil. Di antara kami semua, hanya ada 2 orang yang beragama Katolik. Pada awalnya saya merasa khawatir karena seorang teman saya yang Katolik selalu pulang ke rumahnya setiap hari Sabtu dan Minggu.   Saya merasa takut dikucilkan oleh teman teman, karena saya minoritas. Setiap hari Sabtu, kami mengadakan ibadah lingkungan di desa. Saya selalu berharap dan berdoa memohon arahan Roh Kudus semoga saya tetap bisa menjadi Katolik sejati.   Dalam injil hari ini, Tuhan mengajak kita untuk tidak khawatir mengakui iman kita di d

Apakah Yudas Iskariot berjasa dalam karya penyelamatan?

Apakah Yudas Iskariot berjasa dalam karya penyelamatan? Pertanyaaan di atas sering muncul dalam hatiku ketika kita dalam rangkaian perayaan Pekan Suci. Mulai dari Minggu Palma, Perjamuan Terakhir, Sengsara Yesus, wafat dan kebangkitan Yesus pada hari Paskah Apakah jika Yudas tidak berkhianat maka tidak terjadi kisah sengsara dan tidak ada karya penyelamatan Allah?. Hendaknya kita maklum bahwa Allah selalu setia dan memiliki rencana yang baik kepada manusia sesuai dengan hakekat-Nya yaitu Allah adalah Kasih. Namun Iblis juga memiliki rencananya terhadap manusia yang tentu sesuai dengan hakekatnya, hakekat Iblis. Yaitu adalah malaikat yang memberontak dan dilemparkan ke bumi dan menjadi pendakwa manusia ( bdk. Why. 12: 9). Di dalam Kejadian 37-50, saudara-saudara Yusuf mereka-reka ( merencanakan ) hal yang jahat terhadap Yusuf. Mereka ingin mencelakakan Yusuf dan menjualnya menjadi budak di Mesir. Namun, di akhir cerita, kita tahu bahwa Yusuf menjadi orang kedua yang paling berpengaruh d