Apakah Yudas Iskariot berjasa dalam karya penyelamatan?
Pertanyaaan di atas sering muncul dalam hatiku ketika kita dalam rangkaian perayaan Pekan Suci. Mulai dari Minggu Palma, Perjamuan Terakhir, Sengsara Yesus, wafat dan kebangkitan Yesus pada hari Paskah
Apakah jika Yudas tidak berkhianat maka tidak terjadi kisah sengsara dan tidak ada karya penyelamatan Allah?.
Hendaknya kita maklum bahwa Allah selalu setia dan memiliki rencana yang baik kepada manusia sesuai dengan hakekat-Nya yaitu Allah adalah Kasih.
Namun Iblis juga memiliki rencananya terhadap manusia yang tentu sesuai dengan hakekatnya, hakekat Iblis. Yaitu adalah malaikat yang memberontak dan dilemparkan ke bumi dan menjadi pendakwa manusia ( bdk. Why. 12: 9).
Di dalam Kejadian 37-50, saudara-saudara Yusuf mereka-reka ( merencanakan ) hal yang jahat terhadap Yusuf. Mereka ingin mencelakakan Yusuf dan menjualnya menjadi budak di Mesir. Namun, di akhir cerita, kita tahu bahwa Yusuf menjadi orang kedua yang paling berpengaruh di Mesir setelah Firaun. Tuhan mendatangkan kebaikan di tengah kejahatan yang dilakukan terhadap Yusuf. Peristiwa kesengsaraan Yusuf telah menjadi penyelamatan suku-suku Israel dari kepunahan oleh bahaya kekeringan yang panjang. Sekali lagi, Allah menunjukkan kesetiaanNya pada perjanjianNya dengan Abraham. Janji Allah pada Abraham dipenuhi, Israel sebagai keturunan Abraham tidak punah.
Kejadian 50:20 : Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
Dari kisah itu ( Kej. 37-50 ) kita tahu bahwa rencana dan janji Allah tidak terbatalkan oleh rencana jahat yang datang dari Iblis. Sejak awal dunia, Iblis atau Setan selalu menarik manusia untuk jatuh ke dalam dosa, sebagai perlawanan akan kasih Allah yang menciptakan manusia seturut gambar-Nya. Kita bisa menyimak dari kisah Adam dan Hawa, Kain dan Habil yang berlanjut dalam kisah-kisah kasih Allah sepanjang sejarah Israel.
Dalam sejarah keselamatan kita tahu banyak kisah tentang bagaimana Allah berusaha menyelamatkan manusia yang jatuh ke dalam dosa dan kerusakan, sebagaimana diceritakan dalam kitab-kitab Hakim-hakim dan para nabi. Artinya sepanjang sejarah keselamatan, Iblis juga bekerja dengan rancangannya. Dengan berbagai tipu dayanya manusia menjadi tidak setia pada perjanjian dengan Allah. Sejarah keselamatan ini berpuncak pada peristiwa Yesus yang hadir dalam sejarah manusia.
Kehadiran Yesus, Sang Sabda Allah yang menjadi manusia, tidak luput dari serangan Iblis yang terus menghantam Yesus. Kisah Yesus digodai Iblis ketika berpuasa ( lih. Mat 4:1-11), ketika Yesus menyembuhkan orang yang kerasukan (Mrk. 5:1-20,Luk. 8:26-39) pengkhianatan oleh Yudas (Mat 26:14-16, Luk. 22:3-6, Mrk. 14:10-11) sampai puncaknya Yesus wafat di kayu salib sebagai orang hukuman yang terkutuk ( Yoh.19:30, Mat.27:50). Namun kesetiaan Yesus yang mencari kehendak Allah hingga penuh tuntas diganjar dengan kemenangan berupa kebangkitan jiwa dan tubuh seutuhnya. Oleh karenanya salib yang semula sebagai lambang kutukan ( lih. Ul 21:23) telah menjadi lambang kemenangan bagi kita. Peristiwa salib telah menjadi peristiwa di mana Iblis sang penguasa maut telah dikalahkan.
Apakah Yudas masuk neraka?
Yoh. 13:27 : Dan sesudah Yudas menerima roti itu, i kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kau perbuat, perbuatlah dengan segera."
Ayat itu menunjukkan betapa kuat perlawanan Iblis akan kasih Allah. Yesus berada di tengah-tengah antara kasih Allah dan rancangan Iblis. Yudas telah menempatkan dirinya atau membiarkan dirinya dikendalikan oleh Iblis. Yesus juga berkata: api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya ( bdk. Mat.25:41).
Permenungan tentang kontroversi Yudas Iskariot ini bisa tak ada habisnya, namun aku ingin menutup permenungan ini dengan pesan Rasul Paulus yang mengatakan :
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."( bdk. Rm 8:28)
Tuhan sanggup mendatangkan kemuliaan dari situasi yang buruk.
Selamat Paskah 2023
@jg_arif_wibowo.