Skip to main content

Panggilan untuk Berbelas Kasih - Albertus Herwanta, O.Carm







Senin, 9 Oktober 2023
Yun. 1:1-17; 2:10; MT Yun. 2:2-4,7; Luk. 10:25-37.

"Pergilah dan lakukanlah demikian!" (Lukas 10:37)

Injil hari ini (Lukas 10:25-37) tentang orang Samaria yang berbaik hati menampilkan kisah yang menarik dan kaya pesan. Sebagian dari kita mengerti ceritanya hingga cenderung kehilangan pesan pentingnya. 

Bukankah orang kerap membacanya sebagai penonton? Orang menilai perilaku imam dan orang Levi itu. Keduanya melihat korban peampokan itu, tetapi melewatinya dari seberang jalan (Lukas 10:31.32). 

Masing-masing rupanya mempunyai kesibukan atau tugas yang tidak bisa ditinggalkan. Namun demikian, mereka tahu bahwa Taurat mengajarkan supaya orang menolong sesama. 

Mereka mengerti bahwa cinta kepada Tuhan mesti terwujud dalam cinta kepada sesama (Matius 22:37-39). Jadi, tidak ada alasan yang dapat membenarkan kelalaian mereka memperhatikan sang korban. 

Ironis bahwa orang Samaria yang dianggap sebagai Yahudi tercemar justru menunjukkan  belas kasih mendalam lewat tindakan konkret. Dia terpanggil untuk menolong sesamanya sesuai dengan kebutuhannya. 

Peristiwa itu segera membangkitkan motivasi untuk bertindak sesuai dengan hukum Tuhan, yakni mencintai sesama. Baik ahli kitab maupun Yesus tahu bahwa tindakan itulah yang paling tepat. Maka Yesus bersabda, "Pergilah dan lakukanlah demikian!" (Lukas 10:37). 

Imam dan kaum Levi yang melihat korban perampokan itu dan lewat di seberang jalan merepresentasikan begitu banyak manusia modern yang karena pelbagai alasan tidak bersedia membantu sesamanya. Mereka menjauh dari para korban di sekitarnya. 

Sedangkan orang Samaria mewakili mereka yang peka akan kesulitan sesamanya dan mengambil langkah untuk menolong. Ketika berada dalam situasi serupa, apakah kita akan menggunakannya sebagai satu panggilan untuk berbelas kasih secara nyata. 

Popular posts from this blog

[Ebook] SUKACITA NATAL

Mari dibaca ebook GRATIS: SUKACITA NATAL Berisi kumpulan pengalaman pribadi dari orang-orang yang menghayati dan mengalami sukacita Natal. Kiranya sukacita itu mengalir juga bagi para pembaca. Baca dan sebarkanlah ebook ini. Dan bersukacitalah.  TUHAN sudah datang. Klik pada kotak berpanah di kanan atas dari frame di bawah ini: Lagu dari cerita No. 8 PACAR PERTAMA bisa diputar di link ini: https://drive.google.com/file/d/1tcG__r5_hMM2Hv-EeC8nLg3wobCc4wYG/view?usp=drive_link

Jangan Malu Menjadi Katolik - Elisabet Putriana Sinurat

Sabtu, 21 Oktober 2023 Lukas 12: 8-12 “Aku berkata kepadamu, setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah” (Luk 12: 8-9). Dulu sewaktu masih kuliah, ada mata kuliah KKN (kuliah kerja nyata), di mana mahasiswa ditempatkan di desa. Pada saat KKN saya tinggal bersama 20 orang lainnya di sebuah desa kecil. Di antara kami semua, hanya ada 2 orang yang beragama Katolik. Pada awalnya saya merasa khawatir karena seorang teman saya yang Katolik selalu pulang ke rumahnya setiap hari Sabtu dan Minggu.   Saya merasa takut dikucilkan oleh teman teman, karena saya minoritas. Setiap hari Sabtu, kami mengadakan ibadah lingkungan di desa. Saya selalu berharap dan berdoa memohon arahan Roh Kudus semoga saya tetap bisa menjadi Katolik sejati.   Dalam injil hari ini, Tuhan mengajak kita untuk tidak khawatir mengakui iman kita di d

Apakah Yudas Iskariot berjasa dalam karya penyelamatan?

Apakah Yudas Iskariot berjasa dalam karya penyelamatan? Pertanyaaan di atas sering muncul dalam hatiku ketika kita dalam rangkaian perayaan Pekan Suci. Mulai dari Minggu Palma, Perjamuan Terakhir, Sengsara Yesus, wafat dan kebangkitan Yesus pada hari Paskah Apakah jika Yudas tidak berkhianat maka tidak terjadi kisah sengsara dan tidak ada karya penyelamatan Allah?. Hendaknya kita maklum bahwa Allah selalu setia dan memiliki rencana yang baik kepada manusia sesuai dengan hakekat-Nya yaitu Allah adalah Kasih. Namun Iblis juga memiliki rencananya terhadap manusia yang tentu sesuai dengan hakekatnya, hakekat Iblis. Yaitu adalah malaikat yang memberontak dan dilemparkan ke bumi dan menjadi pendakwa manusia ( bdk. Why. 12: 9). Di dalam Kejadian 37-50, saudara-saudara Yusuf mereka-reka ( merencanakan ) hal yang jahat terhadap Yusuf. Mereka ingin mencelakakan Yusuf dan menjualnya menjadi budak di Mesir. Namun, di akhir cerita, kita tahu bahwa Yusuf menjadi orang kedua yang paling berpengaruh d