Rabu, 25 Oktober 2023
"Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya, ketika tuan itu datang." (Luk 12:43)
Saya pernah punya seorang asisten rumah tangga paruh baya, janda tanpa anak. Tugasnya mengurusi dan menemani Ibu saya yang mulai renta. Suatu ketika, saya pulang dari dinas luar kota membawa lauk pauk kesukaan Ibu untuk disantap bersama. Ternyata Ibu sendirian. “Tadi pamit mau beli cendol,” kata Ibu saya, ketika saya tanya tentang si ART. “Tapi perginya sudah sejak pagi,” lanjutnya lagi. Ia muncul menjelang magrib. Bukan main terkejutnya ia saat melihat saya duduk menemani Ibu.
Ternyata Ibu sering ditinggal sendirian di rumah. Saya kecewa, marah, sedih sekaligus menyesal. Andai ia melaksanakan tugasnya, saya akan sangat berterima kasih dan bangga padanya. Malam itu saya minta ia angkat kaki dari rumah saya.
Hari ini Yesus bersabda kepada para murid-Nya, “Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya, ketika tuan itu datang” (Luk 12:43). Kata-Nya lagi, “Hamba yang tahu akan kehendak tuannya tetapi tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.” (Luk 12: 47). Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai Sang Tuan dan kita semua hamba-hamba-Nya. Yesus menugasi dan memberi kepercayaan kepada kita sebagai penjaga rumah, serta berjaga-jaga menunggu-Nya datang.
Sambil menanti kedatangan-Nya, kita melakukan apapun tugas kita. Mungkin yang kita lakukan terlihat sederhana, biasa, rutin dan tampak tak berarti. Tetapi bila kita melakukannya dengan setia, tulus, dan bertanggungjawab, ketika Yesus datang, Ia akan tersenyum penuh sukacita. Kita pun menjadi bingah bila mendengar-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sungguh tuan itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.” (Luk 12:44). Suatu anugerah yang tak terkira.
Tapi apa yang dikatakan Lukas dalam ayat 48, tidak tahu akan kehendak tuannya, bisa terjadi juga pada kita. Bahkan kita tidak tahu apa tujuan hidup kita. Santo Ignatius dari Loyola, pendiri Ordo Serikat Jesus mengatakan bahwa tujuan hidup sejati manusia adalah memuji, menghormati, serta mengabdi Allah Tuhan kita, dan dengan itu menyelamatkan jiwanya.
Marilah berdoa:
Allah Bapa yang Maha Kuasa, Sabda-Mu hari ini meneguhkan kami untuk senantiasa setia, tulus dan bertanggung jawab terhadap apapun yang telah Kau tugaskan untuk kami lakukan. Tidak semua tugas yang dipercayakan kepada kami gampang untuk kami laksanakan karena berbagai keterbatasan, kesulitan, tantangan dan godaan yang berasal dari diri kami maupun yang berasal dari luar diri kami. Tetapi kami percaya, Engkau selalu menyertai kami. Ajari kami untuk siap sedia dalam menghadapi banyak perkara sambil menantikan kedatangan Yesus, Putra-Mu, Tuhan dan Penyelamat kami. Amin ***