Jumat, 20 Oktober 2023
Roma 4:1-8; Lukas 12:1-7
“Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!” (Lukas 12:4-5)
Beberapa tahun silam saya pernah berdebat dengan kepala sekolah yang menjadi pimpinan saya. Saat itu saya diminta untuk menjadi salah satu pengawas ujian di kelas 12. Saya ditegur karena saya dianggap terlalu ketat dan tidak memberi ruang gerak siswa untuk berdiskusi dengan siswa lainnya. Bukankah seharusnya demikian? Kejujuran merupakan salah satu nilai yang harus diutamakan dalam pendidikan.
Kita seringkali bertemu dengan banyak orang yang memakai topeng dalam kehidupan ini. Bahkan kita pun mungkin sering memakai topeng itu demi mendapatkan pengakuan dari orang lain. Kita menjadi orang munafik demi sebuah penilaian yang baik menurut kacamata dunia. Barangkali kita lebih takut pada penilaian buruk orang lain, dibandingkan takut pada penilaian Allah. Bagaimanakah seharusnya sikap kita?
Yesus sangat tegas menyatakan kepada kita dalam bacaan Injil hari ini bahwa Dia sangat membenci kemunafikan. Yesus ingin kita menjadi pribadi yang jujur di hadapan-Nya. Kita tidak perlu takut untuk hidup benar di hadapan-Nya. Kita tidak perlu takut kepada siapapun, selain kepada Allah.
Pada bacaan pertama Rasul Paulus memberi kesaksian tentang Abraham dan Daud. Mereka adalah hamba Allah yang dibenarkan hidupnya karena mereka percaya dan jujur kepada Allah. Marilah kita hidup benar dan jujur agar kita menjadi umat kesayangan Allah. Dia adalah Allah yang berkuasa dan kita berharga di mata-Nya.
Marilah berdoa:
Ya Allah, kami memohon ampun atas segala kemunafikan kami. Bantulah kami
untuk menjadi pribadi yang takut kepada-Mu agar kami mampu hidup benar dan
jujur. Amin.